Sedekah
di Bulan Ramadhan
Ma’asyirol
muslimin rahimani wa rahimakumullah
Segala puji hanya milik Allah. Bersyukur kita kepada Allah, yang masih memberikan kepada kita berupa kesempatan untuk bertemu kembali dengan bulan Ramadhan yang penuh dengan kemuliaan, keberkahan, rahmat serta ampunan. Dan dibulan Ramdhan juga kita jadikan sebagai momentum untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu
mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102).
Shalawat beriringkan salam semoga tetap selalu tercurahkan kepada nabi kita yang mulia, yaitu baginda Nabi Muhammad beserta para keluarga beliau dan para sahabatnya yang telah berjuang bersama-sama demi menegakkan agama Islam. Sehingga sampai saat ini kita masih bisa merasakan nikmatnya hidup dalam pelukan keimanan, dan dalam naungan keislaman.
Jama’ah sidang
shalat jum’at yang dirahmati Allah
Bulan ramadhan adalah bulan yang telah Allah siapkan untuk para hambaNya yang beriman agar senantiasa memperbanyak amal ibadah. Diantara ibadah-ibadah tersebut adalah dengan memperbanyak sedekah. Di dalam hadits, disebutkan bahwa Rasulullah merupakan orang yang paling gemar bersedekah. Sebagaimana hadits dari sahabat Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhu:
عَنِ
ابنِ عَبَّاسِ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي
رَمَضَانَ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ
رَمَضَانَ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ، فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
“Rasulullah adalah orang yang paling dermawan.
Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan beliau bertemu Jibril. Jibril
menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al-Qur’an. Dan kedermawanan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
Hadits di atas menunjukkan bahwa Rasulullah adalah orang yang
paling dermawan, dan Rasulullah semakin dermawan tatkala berada di bulan
Ramadhan.
Imam An-Nawawi Al-Bantani juga menasehatkan bahwasannya :
“Seseorang dianjurkan untuk memperbanyak
sedekah pada bulan Ramadhan, terlebih lagi pada 10 hari terakhir di bulan
Ramadhan,” (Lihat Syekh An-Nawawi Al-Bantani, Nihayatuz Zain: 183).
Menjelaskan keutamaan dan semangat bersedekah dibulan Ramadhan dengan memberikan contoh kepada umatnya, seakan-akan Rasulullah memberikan pesan tersirat bahwa sedekah di bulan Ramadhan lebih utama dari pada sedekah di bulan-bulan selainnya.
Ma’asyirol
muslimin rahimani wa rahimakumullah
Adapun keutamaan sedekah di bulan Ramadhan, diantaranya adalah:
1.
Sebaik-baik
sedekah adalah sedekah di bulan Ramadhan
Sebagaimana terdapat dalam hadits yang diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik radhiyallu ‘anhu,
عَنْ اَنَسٍ
قِيْلَ يَارَسُولَ اللهِ اَيُّ الصَّدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ
“Dari Anas dikatakan, ‘Wahai Rasulullah,
sedekah apa yang nilainya paling utama?’ Rasulullah menjawab, ‘Sedekah di bulan
Ramadhan.’” (HR. At-Tirmidzi)
Dari hadits di atas para ulama menasehatkan untuk memperbanyak
sedekah dan berbuat baik pada bulan Ramadhan sangat dianjurkan dalam Islam. Mengingat
di bulan Ramadhan ganjaran atas kebaikan yang dikerjakan akan Allah
lipatgandakan.
2.
Mendapatkan
Pahala Sebagaimana Pahala Orang Yang Berpuasa
Telah kita ketahui bersama, besarnya pahala orang yang berpuasa Ramadhan. Bayangkan saja jika seseorang bisa menambah pahala puasanya dengan pahala puasa orang lain, maka pahala yang akan diraih lebih berlipat lagi. Dan ini bisa terjadi dengan bersedekah, dengan memberikan hidangan berbuka puasa untuk orang yang berpuasa.
مَنْ فَطَّرَ
صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ
الصَّائِمِ شَيْئًا
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka
baginya pahala seperti orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang yang
berpuasa tersebut sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi, no. 807; Ibnu Majah,
no. 1746; dan Ahmad, 5:192)
3.
Pada Bulan
Ramadhan Dimudahkan Untuk Melakukan Sedekah
Salah satu keutamaan bersedekah di bulan Ramadhan adalah bahwa di bulan mulia ini, setiap orang lebih dimudahkan untuk berbuat amalan kebaikan, termasuk sedekah. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada dasarnya manusia mudah terpedaya godaan setan yang senantiasa mengajak manusia meninggalkan kebaikan. Sehingga manusia enggan dan berat untuk beramal. Namun, di bulan Ramadhan ini Allah memudahkan hamba-Nya untuk berbuat kebaikan, sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah
إِذَا دَخَلَ
رَمَضَانُ صُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ ، وَفُتِحَتْ أَبُوَابُ الجَّنَةِ ،
وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ
“Ketika
masuk bulan Ramadlan maka setan-setan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka, dan
pintu-pintu neraka ditutup,” (HR Bukhari dan Muslim).
Dan pada realitanya kita melihat sendiri betapa suasana Ramadhan begitu berbedanya dengan bulan lain. Orang-orang bersemangat melakukan amalan kebaikan yang biasanya tidak ia lakukan di bulan-bulan lainnya.
Jamaah shalat Jum’at yang dirahmati oleh Allah
SWT
Sedekah yang kita berikan kepada orang-orang yang membutuhkan tentunnya tidak harus bernilai banyak, hendaknya kita sesuaikan dengan kemampuan kita masing-masing, sebagaimana dalam hadits :
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ
حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ
مَعْقِلٍ قَالَ سَمِعْتُ عَدِيَّ بْنَ حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اتَّقُوا
النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ
Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin
Harb telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Ishaq berkata, aku
mendengar 'Abdullah bin Ma'qil berkata, aku mendengar 'Adiy bin Hatim
radliallahu 'anhu berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam
bersabda: "Jagalah kalian dari neraka sekalipun dengan (bershadaqah)
sebutir kurma".
Dari Abu Hurairah dan ‘Abdullah bin Hubsyi Al-Khats’ami, bahwa
Nabi juga pernah ditanya sedekah mana yang paling afdal. Jawab beliau,
جَهْدُ المُقِلِّ
“Sedekah dari orang yang serba kekurangan.” (HR.
An-Nasa’i, no. 2526. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Dari hadits ini kita bisa memahami bahwasannya tidak ada batasan dalam bersedekah sehinga orang-orang yang miskin bisa bersedekah sesuai dengan kemampuannya
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا َوَاسْتَغْفِرُ
اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ
KHUTBAH KEDUA
Ma’asyirol
muslimin rahimani wa rahimakumullah
Selain keutamaan-keutamaan yang telah disebutkan tadi, salah satu hikmah
keutamaan disyari’atkan banyak berderma atau bersedakah ketika puasa seperti
saat memberi makan buka puasa adalah supaya orang kaya dapat merasakan orang
yang biasa menderita lapar sehingga mereka pun dapat membantu orang yang sedang
kelaparan.
Oleh karenanya sebagian ulama teladan di masa silam ditanya,
“Kenapa kita diperintahkan untuk berpuasa?” Jawab mereka, “Supaya yang kaya
dapat merasakan penderitaan orang yang lapar. Itu supaya ia tidak melupakan
deritanya orang yang lapar.”
Imam Syafi’i rahimahullah berkata, “Aku sangat senang ketika melihat ada yang bertambah semangat mengulurkan tangan membantu orang lain di bulan Ramadhan karena meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga karena manusia saat puasa sangat-sangat membutuhkan bantuan di mana mereka telah tersibukkan dengan puasa dan shalat sehingga sulit untuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan mereka”
Jamaah shalat Jum’at yang dirahmati oleh Allah
SWT
Adapun faedah lain dari bersedakah yaitu agar kita berlatih
menolong orang lain, membantu kepentingan orang lain, terlebih dalam hal
membantu kebutuhan orang lain yang padahal kita sendiri butuh dengan hal tsb.
Atau yang sering kita kenal dengan Itsar.
Yaitu adalah mendahulukan orang lain dalam urusan dunia walau kita
pun sebenarnya butuh. Mendahulukan yang lain dari diri sendiri dalam urusan
duniawiyah dengan berharap pahala akhirat. Itsar ini dilakukan atas dasar
yakin, kuatnya mahabbah (cinta) dan sabar dalam kesulitan.
Contohnya dapat dilihat pada orang Muhajirin dan Anshar dalam ayat 9
وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ وَلَوْ
كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِۦ فَأُولَٰئِكَ هُمُ
ٱلْمُفْلِحُونَ
“dan
mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri,
sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran
dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung.” (QS.
Al-Hasyr: 9).
Yang dimaksudkan ayat ini adalah ia mendahulukan mereka yang butuh
dari kebutuhannya sendiri padahal dirinya juga sebenarnya butuh.
Dalam masalah dunia, kita bisa mendahulukan orang lain, itu memang yang lebih baik. Karena dalam masalah dunia, kita harus memperhatikan orang di bawah kita agar kita bise mensyukuri nikmat Allah.
إِذَا نَظَرَ أَحَدُكُمْ إِلَى مَنْ
فُضِّلَ عَلَيْهِ فِي المَال وَالْخَلْقِ, فَلْيَنْظُرْ إلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ
مِنْهُ
“Jika salah seorang di antara kalian melihat
orang yang memiliki kelebihan harta dan penampilan, maka lihatlah kepada orang
yang berada di bawahnya.” (HR. Bukhari, no. 6490 dan Muslim, no. 2963)
Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata, “Siapa yang tidak bisa menggapai derajat itsar (mendahulukan orang lain dari diri sendiri, pen.), maka jangan sampai ia tidak mencapai derajat orang yang rajin membantu orang lain (muwasah).” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 300)
Ma’asyirol muslimin rahimani wa rahimakumullah
Dengan mengetahui keutamaan bersedekah di bulan Ramadhan, marilah sama-sama kita berlomba-lomba melaksanakan amalan tersebut, sehingga kita dapat keluar meninggalkan bulan Ramadhan dengan predikat takwa yang sempurna.
اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ
عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا،
وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ، وَنَجِّنَا مِنَ
الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا
بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا، وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا،
وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا
وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ،
والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً
وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدّيْن
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Klaten,
18 Februari 2021
Dibuat
oleh: Amirul Huda Syaifullah